Pentingnya Pendidikan Moral di Indonesia

 

 Pendidikan Moral di Indonesia 


الخطبة الأولى

إن الحمد لله نحمده و نستعينه و نستغفره و نعوذ بالله من شرور أنفسنا و سيّئات أعمالنا من يهده الله فلا مضل له و من يضلل فلا هادهي له أشهد أن لا إله إلا الله و أشهد أن محمدا عبده و رسوله.

صلى الله عليه و على آله و أصحابه و من سار على نهجه التقويم و دعا إلى الصراط المستقيم إلى يوم الدين و سلم تسليما كثيرا . وبعد.

قالى تعالى  (  يَآيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَ لَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَ أَنْتُمْ مُسْلِمُونَ )  (102: الإمران  )

رسول الله صلى الله عليه و سلم يقول : ألا إن الدنيا ملعونة ملعون ما فيه إلا ذكر الله و ما والاه و عالم أو متعلم ( رواه الترمذي و قال : حديث حسن )

 

 

Hadirin jama’ah jum’at rahimani wa rahimakumullah

Segala puji bagi Allah yang telah menunjukkan kita kepada takwa. Siapa yang bertakwa maka Allah akan memberikan jalan keluar pada masalah hidupnya. Siapa yang bertakwa, maka urusannya akan selalu dimudahkan. Olehnya itu Khatib berwasiat kepada diri pribadi dan jama’ah sekalian untuk senantiasa berusaha meningkatkan kualitas takwa kepada Allah Subuhanallahu wata’ala.  Umar bin Khattab bertanya kepada Ubay bin Ka’ab  mengenai takwa. Ubay bertanya, “pernahkah kamu berjalan dijalan yang penuh dengan duri?” Umar Menjawab,”Ya”. Ubay bertanya lagi,” Apa yang engkau lakukan?” Umar menjawab, “ Aku menggulung lengan bajuku dan berusaha (melintasinya)”. Ubay berkata ,”inilah (makna) takwa, melindungi seseorang dari dosa dalam perjalanan kehidupan yang berbahaya sehingga ia melewati jalan itu tanpa terkena dosa.[1]

Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada sayyid para nabi, nabi akhir zaman, rasul yang syariatnya telah sempurna, rasul yang mengajarkan perihal ibadah, muamalah, pendidikan, serta segala hal tentang kehidupan yaitu nabi besar kita Muhammad Shallahu a’alaihi wasallam, keluarga, sahabat, dan seluruh kaum muslimin yang mengikuti petunjuk beliau dengan baik sampai akhir zaman. Dan semoga kita semua mendapatkan syafaat beliau Aamiin Ya Rabbal a’lamin.

       I.            Dewasa ini marak terjadi kasus-kasus pemukulan siswa kepada gurunya, melaporkan gurunya kepolisi, dan yang paling parah terakhir kasus semacam ini yaitu seorang siswa menikam gurunya sendiri. Mengapa hal ini bisa terjadi ditengah-tengah kita? Hal ini menunjukkan bahwa Pendidikan Kita krisis moral dan akhlak. Ini perlu mendapat perhatian khusus apa sebenarnya penyebab kenakalan murid kepada gurunya sendiri. Kita tahu bahwa kasus semacam ini belum pernah terjadi pada masa-masa sebelumnya dimana guru dimasa itu sangat dihormati dan dihargai.

    II.            Jam’ah jum’at yang semoga dirahmati Allah Subuhanallahu wata’ala apa sebenarnya penyebab dari terjadi kasus-kasus semacam ini, pada kesempatan yang berbahagia ini khatib akan menyempaikan beberapa benyebab krisis moral dan akhlak didunia Pendidikan saat ini khususnya bagi para peserta didik :

Pertama,   Lingkungan dan Teman yang Buruk. Semakin baik lingkungan sekitar anak, pasti akan mendukungnya pula dalam kebaikan. Coba bayangkan jika anak berada di lingkungan para pemabuk, pecandu narkoba, penggila games, apa yang terjadi pada diri anak kita?

Diriwayatkan dari Abu Musa radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda

إنما مثل الجليس الصالح و جليس السوء كحامل المسك و نافخ الكير ، فحامل المسك إما أن يحذيك ، و إما أن تبتاع منه ، و إما أن تجد منه ريحا طيبة، و نافخ الكير إما أن يحرق ثيابك ، و إما أن تجد ريحا منتنة ( متفق عليه )[2]

Sesungguhnya perumpamaan bergaul dengan teman yang shalih dan teman yang nakal adalah seperti berteman dengan pembawa minyak kasturi  dan peniup api. Pembawa minyak kesturi itu adakalanya memberi minyak kepadamu atau adakalanya kamu membeli daripadanyanya dan ada kalanya kamu mendapatkan bau harum dari padanya. Dan peniup api itu adakalnya ia membakar kain bajumu dan ada kalanya kamu mendapatkan bau busuk daripadanya. ( HR. Muttafaq ‘Alayh ).

Kedua, Pengaruh Orang Tua. Dari Abu hurairah r.a berkata, Rasulullahi Sallahu a’alaihi wasallam bersabda : “ Tidak ada dari seorang anak ( adam ) melainkan dilahirkan atas fitrah (Islam ), maka kedua orang tuanyanyalah yang menjadikan beragama Yahudi atau beragam Nasrani atau beragama Majusi. Bagaikan seekor binatang yang melahirkan seekor anak. Bagaimana pendapatmu, apakah didapati kekurangan? Kemudia Abu hurairah membaca Firman Allah (QS. Ar-Rum : 30 ). ( Tetaplah atas ) fitah Allah yang telahg menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada perubahan pada firah Allah (agama Allah )”. (HR. Muttaq A’layh)

Ketiga, Pengaruh Pendidik. Dalam sebuah hadits yang panjang diriwayatkan dari Syuhaib Radiyallahu anhu tentang suatu kasus yang terjadi pada masa umat terdahulu. Berita hadits yang disampaikan Nabi Shallahu a’alai wasallam termasuk berita ghaib yang tidak diketaui sebelumnya kecuali melalui periwayatan yang shahih seperti hadits yang dimasud ini. Hadis tersebut menjelaskan bagaimana keberhasilann pendidikan seorang murid bergantung kepada guru yang memengaruhinya. Pengaruh seorang guru dari kalangan ahli agama lebih berhasil dari pada guru tukang sihir, karena kebenaran ajarannya dapat dibuktikan oleh muridnya sehingga menumbuhkan kepercayaan yang kuat terhadap gurunya. Murid yang siap menerima ilmu dan pembelajaran dari seorang guru adalah murid yang mempunyai keyakinan dan kepercayaan kepada guru secara total dan mempunyai iktikad yang benar, sehingga ada kesatuan jiwa antara murid dan guru. Murid dengan keyakinannya dan guru dengan ketulusannya dapat mengantarkan kesuksesan dalam belajar.  

Keempat, Broken Home dan Suka memnonton tayangan Film Kekerasan. Dua hal ini bisa menjadi penyebab kenakalan anak. Sebab anak-anak suka meniru apa yang terjadi atau yang disaksiakan disekelilingnya termasuk menonton film kekerasan. Maka perlunya pengawasan yang tepat agar anak-anak bangsa ini bisa bermoral dan berakhlak mulia sebagiamana cita-cita yang termaktub didalam pembukaaan UUD NKRI 1945 Alianea ke-4 yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa. 

 III.            Hadirin jama’ah jum’at rahimkumullah, setiap anak memiliki potensi yang dibawa oleh fitrahnya,. Namun potensi anak didik tidak akan berkembang dengan sendirinya tanpa ada usaha atau pengaruh dari lingkungan pendidikan sekitar. Bahkan pendapat ahli didik yang ekstrim yang disebut dengan aliran empirisme mengatakan, bahwa anak didik bagaikan ketas putih bersih yang masih polos bergantung pada pengaruh penulisnya. Begitu pengaruh terhadapa potensi anak didik yang sangat menentukan bentk dan warna anak didik. Islam telah mengajarkan bahwa adanya pengaruh pendidkan dari luar diri anak dan setiap anak membawa potensi fitah Islamiyyah. Dan fitrah itu dibawa sejak lahir sehingga lingkungannyalah yang akan mempengaruhi potensi tersebut.  Oleh karena itu seluruh stekholder pendidikan dari pusat hingga kedaerah-daerah perlu memperlu memperhatikan hal imi dimulai dari dir pribadi agar tidak terjadi kasus pembunuhan yang dilakukan siswa terhadap gurunya sendiri sehingga perlu adanya rumusan kebijakan yang dapat menciptakan lingkungan pendidikan khususnya dinegara Indonesia tercinta ini yaknk lingkungan yang dapat membawa perubahan dan arah yang lebih baik khususnya bidang pendidikan. 

 IV.            Hadirin jama’ah jum’at rahimkumullah, sebagai kesimpulan daripada khutbah ini bahwasanya kasus-kasus kenakalan siswa terhadap gurunya sendiri bukan tanpa sebab dan alasan namun hal tersebut terjadi dikarenakan berbagai sebab mempengaruhinya zaman terlah berkembang pesat teknologi semakin canggih namun yang perlu disadari oleh seorang pendidik bahwa meningkatkan kecerdasan kognitif anak itu penting tetapi lebih penting adalah meningkatkan kecerdasan spiritual dan emosional anak. Jadilah sebagai panutan didalam kelas dan jangan hanya mengajarkan ilmu tetapi juga ajarkan adab yang bisa menjadi teladan bagi peserta didik anda. 

أقول هذا و استغفره إنه هو الغفور الرحيم

الخطبة الثانية

الحمد لله علي إحسانه و شكر له على وفيقه و امتنانه و أشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له تعظيما لشأنه، و أشهد أن سيدنا و نبينا محمدا عبده و رسوله الداعي إلى جنته و رضوانه، صلى الله عليه و على آله و أصحابه و أتباعه و أعوانه و سلم تسليما كثيرا. أما بعد : فيا أيها الناس إتقوا الله تعالى . و ذروا الفواحش ما ظهر و ما بطن . و حافظوا على الطاعة و حضور الجمعة و الجماعة. و اعلموا أن الله أمركم بأمر بدأ فيه بنفسه. و ثنى بملائكته في قوله : ( إِنَّ اللهَ وَ مَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِي يَآيَّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا صَلُّوا عَلَيهِ وَ سَلِّمُوا تَسْلِيمًا )]  الأحزاب : 56 [

اللهم صل على محمد و على آل محمد كما صليت على إبراهيم و على آل إبراهيم، إنك حميد مجيد. و بارك على محمد و على آل محمد كما باركت على إبراهيم و على آل إبراهيم، إنك حميد مجيد.

اللهم اغفر للمسلمين و المسلمات و المؤمنين و المؤمنات الأحياء منهم و الأموات إنك سميع قريب مجيب الدعوة.

ربنا لا تزع قلوبنا بعد إذ هديتنا و هب لنا من لدنك رحمة إنك أنت الوهاب.

اللهم نسألك الهدى و التقى و العفاف و الغنى.

ربنا هب لنا من أزواجنا و ذرياتنا قرة أعين و اجعلنا للمتقين إماما.

ربنا آتنا في الدنيا حسنة و في الآخرة حسنة وقنا عذاب النار.

و صلى الله على نبينا محمد و على آله و صحبه و من تبعهم بإحسان إلى يوم الدين و آخر دعوانا أن الحمد لله رب العالمين.



[1] Muhammad Sed Abdul-Rahman, The Meaning and Explanation of the Glorious Qur’an(MSA : Publication Limited, 2009). Vol.1 ed.2 h. 63

[2] Abdul Majid, Hadis Tarbawi,(Jakarta: PRANADA MEDIA GROUP, 2012) h. 171

Share:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini

Arsip Blog

Diberdayakan oleh Blogger.

Makalah ulumul qur'an

  BAB I PENDAHULUAN A.     Latar Belakang Memahami al-Qur’an banyak kaitannya dengan variable-variabel yang harus dikuasai, baik kaita...