Makalah Ulumul Qur'an I'jaz Al-Qur'an

 

Tugas Kelompok

Makalah Ulumul Qur'an

I'jaz Al-Qur'an

 

Tugas ini dibuat Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas pada mata Kuliah Ulumul Qur'an pada Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Prodi Pendidikan Bahasa Arab Semester 4

 

                                                                        OLEH:

YUSFIATI (17010102044)

YOYON WIYANTO (17010102061)

Dosen Pemandu : Dr Fatira Wahidah M. Ag

                                                                 NIP. 196901032000032003

                                                                         

 

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI KENDARI

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA ARAB

TAHUN AJARAN 2019

 

KATA PENGANTAR

 

 

 

Syukur alhamdullilah senangtiasa kita panjatkan atas kehadirat Allah Swt. Karena atas berkah, rahmat, hidayat dan kesehatan dari-Nya, sehingga kami bisa menyelesaikan makalah ini. Dan tak lupa shalawat dan salam kita kirimkan untuk baginda Nabiullah Muhammad Saw, Nabi yang telah membawa umatnya dari zaman jahiliah kezaman yang terang-benderang, juga Nabi yang telah diutus oleh Allah Swt. kemuka bumi ini sebagai rahmatanlilalamin.

Makalah ini dibuat dengan tujuan untuk memenuhi salah satu mata kuliah yakni ulumul ur'an.  kami berharap dalam penyusunan makalah ini dapat memberi manfaat bagi kita semua.

Tentunya kami selau penulis menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, maka dari itu saran dan kritik diperlukan dalam hal yang bersifat membangun karena tidak dipungkiri bahwa makalah ini masih terdapat kesalahan dalam penyusunanya.        

           

Kendari, 19 Mei 2019

 

 

 

                                                                                                                  Penyusun

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

DAFTAR ISI

 

 

KATA PENGANTAR..............................................................................................            

DAFTAR ISI.............................................................................................................            

BAB I PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang.....................................................................................................            

B.     Rumusan Masalah................................................................................................            

C.     Tujuan Pembahasan.............................................................................................            

BAB II PEMBAHASAN

A.    Pengertian ...........................................................................................................          

B.  segi-segi kemukjizatan Al-Qur'an ......................................................................

BAB III PENUTUP

A.    Kesimpulan..........................................................................................................          

B.     Saran....................................................................................................................        

DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................          

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB I

PENDAHULUAN

 

A.    Latar Belakang

Al-Qur’an adalah kitab suci kaum muslimin yang menjadi sumber ajaran islam yang pertama dan utama yang harus kita imani serta aplikasikan dalam kehidupan agar memperoleh kebaikan di dunia maupun di akhirat. I’jazul Qur’an adalah bagian dari ilmu tafsir yang mempelajari tentang segala sesuatu yang menyangkut kemukjizatan Al-Qur’an. Keistimewaan Al-Qur’an inilah yang menjadi daya tarik sendiri dari juz,surat,ayat,kalimat, bahkan apa yang ada dalam huruf per huruf di Al-Qur’an itu merupakan anugerah dari Allah SWT.

            Kemukjizatan Al-Qur’an adalah sesuatu yang diberikan Allah untuk kekasih-Nya,beliau Nabi Muhammad SAW. Kemukjizatan yang tidak di berikan Allah kepada siapapun baik sebelum maupun sesudah Nabi Muhammad SAW. Inilah yang merupakan keistimewaan tersendiri dari Al-Qur’an sekaligus sebagai mukjizat rahmatan lil’alamin.

Al-Qur’an adalah kitab suci kaum muslimin menjadi sumber ajaran Islam yang pertama dan utama yang harus mereka imani serta diaplikasikan dalam kehidupan agar memperoleh kebaikan di dunia dan di akhirat. Selain itu Al-Qur’an menjadi mu’jizat terbesar bagi Nabi Muhammad SAW, dan mu’jizat Al-Qur’an ini hukumnya sepanjang masa, karena tidak akan ada satu manusia pun yang mampu membawa satu kitab tandingan atau sama dengan Al-Qur’an. Jadi, sebagai seorang muslim wajib bagi kita untuk mengimaninya dengan sepenuh hati. Dan sudah sewajarnya pula mengetahui segala sesuatu tentang mu’jizat Al-Qur’an. Karena ada banyak sekali hikmah yang dapat kita ambil untuk menambah keimanan kita.[1]

 

B.     Rumusan Masalah

1.      Apa pengertian i'jazul Qur'an ?

2.      Apa saja segi-segi i'jazul Qur'an ?

 

C.    Tujuan

1.      Untuk mengetahui pengertian i'jazul Qur'an

2.      Untuk mengetahui segi-segi i'jaul Qur'an

BAB II

PEMBAHASAN

 

A.    Pengertian

Menurut bahasa kata i'jaz adalah isim masdar dari kata kerja a'jaza-yu'jizu yang mempunyai arti ketidakberdayaan dan ketidakmampuan. Dan dapat juga diartikan melemahkan atau menjadikan tidak mampu sebagaimana dijelaskan dalam Al-Qur'an surat Al-Maidah ayat 31 :[2]

فَبَعَثَ اللَّهُ غُرَابًا يَبْحَثُ فِي الْأَرْضِ لِيُرِيَهُ كَيْفَ يُوَارِي سَوْءَةَ أَخِيهِ ۚ قَالَ يَا وَيْلَتَا أَعَجَزْتُ أَنْ أَكُونَ مِثْلَ هَٰذَا الْغُرَابِ فَأُوَارِيَ سَوْءَةَ أَخِي ۖ فَأَصْبَحَ مِنَ النَّادِمِينَ

Artinya : Kemudian Allah menyuruh seekor burung gagak menggali-gali di bumi untuk memperlihatkan kepadanya (Qabil) bagaimana seharusnya menguburkan mayat saudaranya. Berkata Qabil: "Aduhai celaka aku, mengapa aku tidak mampu berbuat seperti burung gagak ini, lalu aku dapat menguburkan mayat saudaraku ini?" Karena itu jadilah dia seorang diantara orang-orang yang menyesal.

1.      Menurut M. Qurais Shishaab

Kata mukjizat terambil dari kata bahas Arab a'jaza yang berarti melemahkan atau menjadikan tidak mampu. Pelakunya (yang melemahkan dinamai mu'jiz dan apabila kemampuannya melemahkan pihak lain amat menonjol sehingga mampu membungkamkan orang lain ia dinamai mukjizat.

2.      Moh. Ali Ash-Shabunie

I'jazul Qur'an ialah penetapan kelemahan manusia baik secara personil maupun kolektif untuk mendatangkan hal-hal yang serupa. Dan maksud adari i'jazul Quran disini bukanlah lemahnya manusia dengan arti kat lemah itu sendiri yakni mendefinisikan kelemahan mereka untuk mendatangkan hal-hal yang serupa dengan Al-Qur'an.[3]

Adapun I'jaz adalaah menetapkan kelemahan. Kelemahan menurut pengertian umum ialah kemampuan mengerjakan sesuatu, lawan dari kemampuan. Apabila kemukjizata telah terbukti, maka nampaklah kemampuan mu'jiz (suatu yang melemahkan ). Dalam hal ini I'jaz ialah menampakkan kebenaran Nabi dalam pengakuannya sebagai seorang rasul dengan menampakkan kelemahan orang Arab untuk mengahadapi mu'jizatnya yang abadi, yaitu Al-Qur'an dan kelemahan generasi-generasi sesudah mereka. Mukjizat adalah sesuatu hal luar biasa yang disertai tantangan dan selamat dari perlawanan, setelah diadakan ujicoba oleh Nabi, yaitu diajak bertanding secara damai orang-orang yang menentang itu.

Tantangan itu berupa :[4]

1.      Mengajak membuat yang serupa dengan Al-Qur'an. Dalam Al-Qur'an QS. al-isra' : 88

قُلْ لَئِنِ اجْتَمَعَتِ الْإِنْسُ وَالْجِنُّ عَلَىٰ أَنْ يَأْتُوا بِمِثْلِ هَٰذَا الْقُرْآنِ لَا يَأْتُونَ بِمِثْلِهِ وَلَوْ كَانَ بَعْضُهُمْ لِبَعْضٍ ظَهِيرًا

Artinya :

Katakanlah: "Sesungguhnya jika manusia dan jin berkumpul untuk membuat yang serupa Al Quran ini, niscaya mereka tidak akan dapat membuat yang serupa dengan dia, sekalipun sebagian mereka menjadi pembantu bagi sebagian yang lain".

2.      Mengajak mereka membuat sepuluh surah saja. Ini dapat diketahui dalam Al-Qur'an QS. Hud : 13-14

 أَمْ يَقُولُونَ افْتَرَاهُ ۖ قُلْ فَأْتُوا بِعَشْرِ سُوَرٍ مِثْلِهِ مُفْتَرَيَاتٍ وَادْعُوا مَنِ اسْتَطَعْتُمْ مِنْ دُونِ اللَّهِ إِنْ كُنْتُمْ صَادِقِينَ (1) فَإِلَّمْ يَسْتَجِيبُوا لَكُمْ فَاعْلَمُوا أَنَّمَا أُنْزِلَ بِعِلْمِ اللَّهِ وَأَنْ لَا إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ ۖ فَهَلْ أَنْتُمْ مُسْلِمُونَ(2)

Artinya :

(1)Bahkan mereka mengatakan: "Muhammad telah membuat-buat Al Quran itu", Katakanlah: "(Kalau demikian), maka datangkanlah sepuluh surat-surat yang dibuat-buat yang menyamainya, dan panggillah orang-orang yang kamu sanggup (memanggilnya) selain Allah, jika kamu memang orang-orang yang benar". (2) Jika mereka yang kamu seru itu tidak menerima seruanmu (ajakanmu) itu maka ketahuilah, sesungguhnya Al Quran itu diturunkan dengan ilmu Allah, dan bahwasanya tidak ada Tuhan selain Dia, maka maukah kamu berserah diri (kepada Allah)?

 

3.      Mengajak mereka membuat satu surah saja dari Al-Qur'an. Allah berfirman dalam QS. Yunus : 38[5]

أَمْ يَقُولُونَ افْتَرَاهُ ۖ قُلْ فَأْتُوا بِسُورَةٍ مِثْلِهِ وَادْعُوا مَنِ اسْتَطَعْتُمْ مِنْ دُونِ اللَّهِ إِنْ كُنْتُمْ صَادِقِينَ

Artinya :

Atau (patutkah) mereka mengatakan "Muhammad membuat-buatnya". Katakanlah: "(Kalau benar yang kamu katakan itu), maka cobalah datangkan sebuah surat seumpamanya dan panggillah siapa-siapa yang dapat kamu panggil (untuk membuatnya) selain Allah, jika kamu orang yang benar".

Berulang-ulang diajak bertanding, seperti digambarkan dalam QS. Al-Baqarah : 23  

وَإِنْ كُنْتُمْ فِي رَيْبٍ مِمَّا نَزَّلْنَا عَلَىٰ عَبْدِنَا فَأْتُوا بِسُورَةٍ مِنْ مِثْلِهِ وَادْعُوا شُهَدَاءَكُمْ مِنْ دُونِ اللَّهِ إِنْ كُنْتُمْ صَادِقِينَ

Artinya :

Dan jika kamu (tetap) dalam keraguan tentang Al Quran yang Kami wahyukan kepada hamba Kami (Muhammad), buatlah satu surat (saja) yang semisal Al Quran itu dan ajaklah penolong-penolongmu selain Allah, jika kamu orang-orang yang benar.

B.     Segi-segi Kemukjizatan Al-Qur'an

1.      Gaya Bahasa [6]

Gaya bahasa yang dimaksud adalah adanya susunan yang ibdah yang berlainan dengan setiap susunan yang diketahuinya dalam bahasa Arab. Al-Qur'an al-karim tidak bias disamai oleh apapun dalam susunannya, al-Qur'an bukan susunan syair dan bukan prosa. Hal itu telah dibuktikan oleh tokoh-tokoh sastra dan gembong-gembong ahli pidato yang fasih dan gamblang seperti Walid bin Mughirah, Utbah bin Rabi'ah dan sastrawan lain yang terkenal.

2.      Susunan kalimat / uslub[7]

Susunan kalimat atau uslub yang mengagumkan dan berbeda dengan semua uslub bahasa Arab. Al-Qur'an muncul dengan uslub yang begitu baik dan indah, bias mengagumkan orang-orang Arab karena keindahan, keluwesan susunan kalimatnya. Didalamnya terkandung nilai-nilai istimewa dimana tidak akan terdapat dalam ucapan manusia yang menyamai isi yang terkandung dalam al-Qur'an. Para sahabat tidak mampu dan mereka kebingungan, walaupun jago dalam berbicara lidah mereka menjadi bungkam. Dalam hal ini A-Zarqaniy rahimullah mengatakan ketahuilah bahwa bahasa Arab sejak turunnya al-Qur'an samapi saat ini telah dilalui dengan berbagai fase antara pasang surut, meluas dan menyempit, bergerak dan statis, modern dan kolot, sedangkan al-Qur'an dalam semua keadaan dan fase berada pad kedudukan yang paling atas yang akan menguasai semuanya. Al-Qur'an akan tetap memancarkan kelembuatan dan kebesaran, mengeluarkan keindahan dan kemegahan, serta senantiasa membawa bendera kemukjizatannya.

Al-Qur'an al-karim dalam uslubnya yang begitu menakjubkan dan berbeda dengan uslun/susunan ucapan manusia, itu mempunyai beberapa keistimewaan antara lain:

a.       Kelembutan al-Qur'an secara lafzia yang terdapat dalam susunan suara dan keindahan bahasanya.

b.      Keserasian al-Qur'an baik untuk awam maupun kaum cendekiawan dalam arti bahwa semua orang dapat merasakan keagungan dan keindahan al-Qur'an.

c.       Sesuai dengan akal dan perasaan, dimana al-Qur'an memebrikan doktrin pada akal dan hati serta menerangkan kebenaran dan keindahan.

d.      Keindahan sajian al-Qur'an serta susunan bahasanya, seolah-seolah merupakan sesuatu bingkai yang dapat memukau akal dan memuaskan tanggapan serta perhatian.

e.       Keindahan dalam liku-liku ucapan atau kalimat serta beraneka ragam dakam bentuknya, dalam arti bahwa satu makna diungkapkan dalam beberapa lafaz yang semuanya indah dan halus.

f.       Al-Qur'an mencakup dan memenuhi persyaratan antara bentuk global dan bentuk terperinci.

g.      Dapan dimengerti sekaligus dengan melihat segi yang tersurat (yang dikemukakan).

 

3.      Segi I'jaz [8]

Segi kemukjizatan al-Qur'an yang ketiga adalah sifat I'jaz (simple) yang indah , dan kemegahan ucapan yang luar biasa diluar kemampuan manusia untuk menguasainya atau mendatangkan persamaannya, karena hal itu berada diatas kemampuan serta kekuatan manusia.

Diceritakan bahwa Ibnul Muqaffa seorang penulis ulung dan tenar, pada suatu ketika ia berusaha akan menandingi al-Qur'an, lalu tiba-tiba ia mendengar seorang anak yang sedang membaca firman Allah QS. Hud : 44

وَقِيلَ يَا أَرْضُ ابْلَعِي مَاءَكِ وَيَا سَمَاءُ أَقْلِعِي وَغِيضَ الْمَاءُ وَقُضِيَ الْأَمْرُ وَاسْتَوَتْ عَلَى الْجُودِيِّ ۖ وَقِيلَ بُعْدًا لِلْقَوْمِ الظَّالِمِينَ

Artinya :

Dan difirmankan: "Hai bumi telanlah airmu, dan hai langit (hujan) berhentilah," dan airpun disurutkan, perintahpun diselesaikan dan bahtera itupun berlabuh di atas bukit Judi, dan dikatakan: "Binasalah orang-orang yang zalim".

Mendengar bacaan itu ia mematahkan tangkai penanya  dan menyobek lembaran-lembaran kertas yang telah ia mulai tulis untuk mengadakan saingan, kemudian ia berkata "Demi Allah, ini adalah termasuk hal yang manusia tidak bisa untuk mendatangkan sesamanya. Serentak ia menyobek semua yang telah ia kumpulkan dan iapun malu sendiri untuk mengemukakannya.

4.      Undang-undang Illahiy yang sempurna[9]

Al-Qur'an al-karim menjelaskan pokok-pokok aqidah, hokum-hukum ibadah, norma-norma keutamaan dan soapn santun, undang-undang hokum ekonomi, politik, social dan kemasyarakatan. Al-Qur'an mengatur kehidupan keluarga dan masyarakat, meletakkan dasar-dasar kemanusiaan yang mulia lagi adil yang didengung-dengungkan oleh para tokoh reformer pada abad ke-20.

a.       Dalam masalah aqidah, al-Qur'an mengajak pada aqidah yang tinggi dan suci, jelas lagi terang, tiangnya adalah iaman kepada Allah yang Maha Agung dan mempercayai adanya nabi-nabi dan rasul-rasul serta kitab-kitab samawi.

b.      Dalam masalah ibadah, al-Qur'an dating dengan membawa dasar-dasar dan pokok-pokoknya. Al-Qur'an mengandung shalat, puasa, haji, zakat dan semua perbuatan baik. Ibadah dalam islam tidak terbatas pada dasar-dasar dan sendi-sendi ini saja, bahkan mengandung semua perbuatan baik, kebijakan dan taat.

c.       Dalam lapangan undang-undang umum, kita dapatkan bahwa al-Qur'an telah menerapkan patokan-patokan umum dalam undang-undang perdata, pidana, n uuntuk hubungan inetrnasional islam menerapkan dasar-dasarnya baik dalam keadaan damai ataupun perang dengan cara yang paling sempurna dan dengan peraturan-peraturan yang seadil-adilnya.

d.      Dalam urusan pergaulan sesame insane al-Qur'an mengharamkan memakan harta orang lain dengan cara tidak sah. Dalam QS. an-Nisa : 29

 يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تَأْكُلُوا أَمْوَالَكُمْ بَيْنَكُمْ بِالْبَاطِلِ إِلَّا أَنْ تَكُونَ تِجَارَةً عَنْ تَرَاضٍ مِنْكُمْ ۚ وَلَا تَقْتُلُوا أَنْفُسَكُمْ ۚ إِنَّ اللَّهَ كَانَ بِكُمْ رَحِيمًا

Artinya :

Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu. Dan janganlah kamu membunuh dirimu; sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu.

e.       Dalam tindak pidana al-Qur'an menerapkan sanksi-sanksi, serta mewajibkan kepada umat untuk melaksanakannya untuk memelihara dan menjaga masyarakat dari kekacauan dan kegoncangan sekaligus menjaga kerukunan hidup masyarakat masa depan, harta benda dan harga dirinya agar tercapai kehidupan yang bahagia dan sejahtera. Hal itu tidak akan terwujud kecuali dengan jalan aman dan tenteram.

5.      Berita tentang hal-hal yang ghaib[10]

Diantara segi-segi mukjizat al-Qur'an adalah pemberithuan tentang hal-hal yang ghaib. Dan itu adalah sebagai dalil yang jelas serta pasti bahwa al-Qur'an bukan perkataan manusia, tetapi perkataan dzat yang Maha Tahu tentang hal-hal yang ghaib, tidak ada hal yang samar bagi-Nya.

Diantara  berita-berita ghaib itu adalah pemberitaan tentang perang yang akan terjadi antara Roma dan Persia dan kemenangan pada peperangan tersebut ada dipihak Roma setelah mereka kucar-kacir dalam peperangan terdahulu. Hal ini dinyatakan dal al-Qur'an QS. Al-Rum : 2-5

غُلِبَتِ الرُّومُ (2) فِي أَدْنَى الْأَرْضِ وَهُمْ مِنْ بَعْدِ غَلَبِهِمْ سَيَغْلِبُونَ (3) فِي بِضْعِ سِنِينَ ۗ لِلَّهِ الْأَمْرُ مِنْ قَبْلُ وَمِنْ بَعْدُ ۚ وَيَوْمَئِذٍ يَفْرَحُ الْمُؤْمِنُونَ (4) بِنَصْرِ اللَّهِ ۚ يَنْصُرُ مَنْ يَشَاءُ ۖ وَهُوَ الْعَزِيزُ الرَّحِيمُ (5)

Artinya :

(2)Telah dikalahkan bangsa Rumawi, (3) di negeri yang terdekat dan mereka sesudah dikalahkan itu akan menang (4) dalam beberapa tahun lagi. Bagi Allah-lah urusan sebelum dan sesudah (mereka menang). Dan di hari (kemenangan bangsa Rumawi) itu bergembiralah orang-orang yang beriman, (5) Karena pertolongan Allah. Dia menolong siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Dialah Maha Perkasa lagi Penyayang.

Berita-berita ghaib lainnya misalnya, pemberitaan tentang masuknya Rasul beserta sahabat-sahabat ke kota Mekkah dalam keadaan aman dan tenang, berita tentang kekalahan orang-orang musyrik sebelum terjadinya perang pembertitahuan tentang kekeringan dan kelaparan, pemberitahuan bahwa mereka akan mengadu kepada Allah ketika krisis ini menimpanya, pemberitahuan bahwa Allah akan menghilangkan siksa itu dari mereka dalam waktu yang singkat, pemberitahuan bahwa mereka akan kembali pada kekufuran dan kesombongan, pemberitahuan bahwa Allah akan menyiksa mereka pada hari pemukulan yaitu pada hari perang badar, pemberitahuan tentang akhirnya islam mengalahkan semua agama dalam QS. Ash-Shaf : 9

هُوَ الَّذِي أَرْسَلَ رَسُولَهُ بِالْهُدَىٰ وَدِينِ الْحَقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدِّينِ كُلِّهِ وَلَوْ كَرِهَ الْمُشْرِكُونَ

Artinya :

Dialah yang mengutus Rasul-Nya dengan membawa petunjuk dan agama yang benar agar Dia memenangkannya di atas segala agama-agama meskipun orang musyrik membenci.

Janji Allah benar-benar terbukti, dimana Allah telah mengunggulkan Islam mengalahkan agama dan memantapkan orang-orang Islam, diatas dunia pada masa hidup Nabi SAW dan menguasai negara-negara Arab tanpa kecuali.

6.      Sejalan dengan pengetahuan Ilmu Pengetahuan Modern[11]

Diantara segi segi kemukjizatan Al-Qur'an adeanya beberapa petunjuk yang detail mengenai sebagian ilmu pengetahuan umum yang telah ditentukan terlebuh dahulu dalam Al-Qur'an sebelum ditemukan oloeh ilmu pengetahuan modern. Teori-teori l-Qur'an sama sekali tidak bertentangan dengan teori-teori ilmu pengetahuan modern.dari sego kemukjizatan ini Al-Qur'an telah menunjuk salah satu firman-Nya dalam QS. Fushilat : 53[12]

سَنُرِيهِمْ آيَاتِنَا فِي الْآفَاقِ وَفِي أَنْفُسِهِمْ حَتَّىٰ يَتَبَيَّنَ لَهُمْ أَنَّهُ الْحَقُّ ۗ أَوَلَمْ يَكْفِ بِرَبِّكَ أَنَّهُ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ شَهِيدٌ

Artinya :

Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda (kekuasaan) Kami di segala wilayah bumi dan pada diri mereka sendiri, hingga jelas bagi mereka bahwa Al Quran itu adalah benar. Tiadakah cukup bahwa sesungguhnya Tuhanmu menjadi saksi atas segala sesuatu?

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB III

PENUTUP

 

A.    Kesimpulan

1.      Menurut bahasa kata i'jaz adalah isim masdar dari kata kerja a'jaza-yu'jizu yang mempunyai arti ketidakberdayaan dan ketidakmampuan. Dan dapat juga diartikan melemahkan atau menjadikan tidak mampu,

2.      Adapun I'jaz adalaah menetapkan kelemahan. Kelemahan menurut pengertian umum ialah kemampuan mengerjakan sesuatu, lawan dari kemampuan. Apabila kemukjizata telah terbukti, maka nampaklah kemampuan mu'jiz (suatu yang melemahkan ). Dalam hal ini I'jaz ialah menampakkan kebenaran Nabi dalam pengakuannya sebagai seorang rasul dengan menampakkan kelemahan orang Arab untuk mengahadapi mu'jizatnya yang abadi, yaitu Al-Qur'an dan kelemahan generasi-generasi sesudah mereka. Mukjizat adalah sesuatu hal luar biasa yang disertai tantangan dan selamat dari perlawanan, setelah diadakan ujicoba oleh Nabi, yaitu diajak bertanding secara damai orang-orang yang menentang itu.

3.      Adapun Segi-segi Kemukjizatan Al-Qur'an antara lain :

1)      Gaya bahasa

2)      Susunan kalimat / uslub

3)      Segi i'jaz

4)      Undang-undang illahy yang sempurna

5)      Berita tentang hal-hal ghaib

6)      Sejalan dengan ilmu pengetahuan modern

 

 

 

 

 

 

 

 

 

DAFTAR PUSTAKA

 

Amri, Marlina Gazali, DKK, Ulum Al-Qur'an, Bumi Bulat Bundar, Makassar, 2009.

Makalah ulumul qur'an, diakses dari http://myrealblo.blogspot.com/2015/11/

ulumul-quran-ijazul-quran.html

Moh. Ali ash-Shabunie, pengantar Ilmu-Ilmu Al-Qur'an, Al-khlas, Surabaya, 1983.

Muhammad Daming K, Ulumul Qur'an, Karya Kreatif, Kendari, 2006.

 

 

 

 

 



[1] Makalah ulumul qur'an, diakses dari http://myrealblo.blogspot.com/2015/11/ulumul-quran-ijazul-quran.html, pada tanggal 20/05/2019, pukul 01:03

[2] Amri, Marlina Gazali, DKK, Ulum Al-Qur'an (Makassar : Bumi Bulat Bundar, 2009), hal. 93

[3] Moh. Ali ash-Shabunie, pengantar Ilmu-Ilmu Al-Qur'an, (Surabaya : Al-khlas, 1983), hal. 275

[4] Muhammad Daming K, Ulumul Qur'an (Kendari : Karya Kreatif, 2006), cetakan pertama, hal. 150-151

[5] Muhammad Daming K, Ulumul Qur'an, hal. 151-152

[6] Muhammad Daming K, Ulumul Qur'an, hal. 155

[7] Muhammad Daming K, Ulumul Qur'an, hal. 156-158

[8] Muhammad Daming K, Ulumul Qur'an, hal. 159-161

[9] Muhammad Daming K, Ulumul Qur'an, hal. 160-162

[10] Muhammad Daming K, Ulumul Qur'an, hal. 163-165

[11] Muhammad Daming K, Ulumul Qur'an, hal. 166-167

[12] Surah Fushilat, diakses dari https://tafsirq.com/41-fussilat/ayat-53, pada tanggal 20/05/2019, pikul 00:47

Share:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini

Arsip Blog

Diberdayakan oleh Blogger.

Makalah ulumul qur'an

  BAB I PENDAHULUAN A.     Latar Belakang Memahami al-Qur’an banyak kaitannya dengan variable-variabel yang harus dikuasai, baik kaita...